Setiap
mendengar kata sepakbola mungkin setiap orang akan menanggapinya dengan
berbeda,ada yang langsung berseri-seri dan melanjutkan dengan obrolan yang
seakan tak dapat dihentikan,tapi ada juga yang menanggapi dengan biasa saja atau
bahkan dengan mendengar kata sepakbola ada yang langsung pergi berlalu sambil
berkomentar “bodoh amat,kenapa terlalu sibuk dengan sebuah bola dan
teriak-teriak gol”.
Memang
dalam membicarakan tentang suatu hal, setiap orang punya pandangan
masing-masing dan setiap orang berhak mempunyai pendapat tentang hal
itu,termasuk pendapat banyak orang tentang sepakbola.
Saya
bukanlah orang yang tahu banyak tentang semua seluk-beluk tentang sepakbola,
bahkan saya heran kenapa saya juga menyukai sepakbola? Saya juga sempat
berfikir kenapa 23 orang sibuk dilapangan dengan sebuah bola, berlari
kesana-kemari hanya demi memasukkan bola kearah gawang lawan,jika bola masuk
lalu jutaan orang berteriak gol, tapi tanpa saya sadari ternyata dalam hati
saya ada sebuah tempat untuk sepakbola yang tak kan tergantikan oleh yang lain,
tepatnya ada banyak cerita tentang sepakbola dalam hidup saya, dan itu akan
selalu saya ingat.
Seiring
berjalannya waktu membuat saya tahu, sepakbola tidak hanya sekedar 23 orang dilapangan yang sibuk dengan sebuah
bola (kenapa 23?Karena wasit juga ada dilapangan,,hhehehe) tapi sepakbola
mempunyai makna yang jauh lebih dalam dari itu, bahkan makna yang filosofi
juga,Sederhananya, sepakbola itu kerjasama, persahabatan, perjuangan, dan
mengalahkan ego.
Hidup
kita juga seperti sepakbola,,kita adalah pemain dan orang disekitar kita adalah
penontonnya, apapun perkataan yang terlontar oleh penonton,baik pujian atau
umpatan tidak akan berpengaruh pada gerak bola sesentipun, kita adalah pemain
yang harus senantiasa bergerak, tidak ada gawang yang menuju kearah kita, tapi
kitalah yang harus menuju kearah gawang keberhasilan kita,,(hhehhe..filosofis
banget ya)
Kutipan
yang paling saya suka dari sebuah buku yang berjudul sebelas patriot karangan
Andrea Hirata sebagai berikut :
Betapa
ajaib sepakbola, olahraga ini seperti memiliki seribu wajah yang ditatap oleh
seribu wajah pula. Namun aku merasa sepakbola bukanlah sekedar dua puluh dua
orang lelaki ganteng kurang kerjaan, berlari lintang puntang, berhamburan tak
keruan, demi memperebutkan sebuah bola.
Semua hal ada dalam sepakbola, terompet
memekakkan, kembang api yang ditembakkan, dan api suar yang dilambai-lambaikan
dari atas pagar pembatas oleh lelaki kurus tak berbaju itu adalah perayaan
kegembiraan. Bendera raksasa yang berkibar-kibar adalah psikologi. Mars yang
gegap gempita adalah seni. Orang-orang yang duduk dipodium kehormatan adalah
politik dan orang-orang yang berdasi yang sibuk dengan telepon genggamnya
dibelakang jajaran politisi itu adalah bisnis.
Lelaki yang kurus tadi, yang
sehari-harinya berdagang asong digerbong kereta listrik Bogor-Jakarta, menabung
lama demi membeli tiket menonton PSSI lalu berteriak mendukung PSSI sampai
habis suaranya, hingga peluit panjang dibunyikan adalah keikhlasan. Para pemain
menunduk untuk berdoa adalah agama. Penjaga gawang memeluk tiang gawang sebelum
bertanding adalah budaya. Ratusan moncong kamera membidik lapangan adalah
sejarah. Ayah yang membawa anak-anaknya untuk menonton bola adalah cinta.
Bocah-bocah SD inpres dipinggiran Bekasi yang patungan untuk menyewa angkot,
berdesak-desakan didalam mobil omprengan demi mendukung PSSI adalah patriotism.
Catatan skor pada papan elektronik raksasa yang ditatap dengan perasaan senang
yang meluap-luap atau kecemasan yang tak terperikan adalah sastra yang tak ada
bandingannya. Menjadi penggila bola berarti menjadi bagian dari keajaiban
peradaban manusia.
Begitu besar cinta, begitu singkat waktu,
begitu besar kecewa, lalu tak ada hal selain menunggu pertandingan berikutnya,
lalu bergembira lagi. Sepakbola adalah satu-satunya cinta yang tak bersyarat
didunia ini. Jika ada hal lain yang sangat menakjubkan didunia ini selain cinta
adalah sepakbola.
Terlepas
dari kata-kata yang mungkin bisa terangkai indah, cerita tentang sepakbola begitu
bermakna bagi saya, cerita yang sederhana tentang hari-hari yang saya lewati,
tepatnya tentang kenangan yang pernah ada yang tak bisa terlepas dari
sepakbola.
Saya
bukanlah fans sepakbola atau sebuah klub sepakbola, bahkan awalnya saya tidak
suka dengan sepakbola, saya mempunyai seorang adik laki-laki,,(saat itu masih
SD kelas 3 saya kelas 1 SMP) dia sangat menyukai sepakbola,,itu biasa, mungkin
sama dengan anak laki-laki lainnya, tapi saat piala dunia 2006, saat itulah
kami ribut memilih channel TV, akhirnya saya mengalah, dan hal itu membuat
kami merasa bermusuhan.
Begitu
selanjutnya,tapi entah kenapa walaupun dengan keterpaksaan saya mengalah untuk
ikut menonton sepakbola,saya bisa mengikuti pertandingannya, saya bisa
mengerti,saat Inggris main, saat itu saya mengerti dengan sepakbola, dan memang
punya keajaiban tersendiri saat berbicara tentang sepakbola.
Sepakbola
sepertinya membuat saya dan adik saya menjadi teman. Dia tidak hanya adik bagi
saya tapi dia juga sahabat saya. Bahkan saat pulang kerja ayah juga sering
membawakan kami koran, beritanya hanya kami baca sekilas, tapi kami sering
menggunting gambar-gambarnya.hahaha…
Saya
punya kakek,dan menurut sepupu-sepupu saya kebanyakan, kakek bukanlah orang
yang asyik untuk diajak ngobrol, bahkan bisa dibilang kakek orang yang pemarah,tapi
saat saya dan kakek bercerita tentang sepakbola, kami begitu nyambung, bahkan
terlihat aneh bagi yang lain kenapa saya bisa betah ngobrol sama kakek,(tapi
sekarang kakek sudah meninggal, tapi kenangan bersama kakek saat kami ngobrol
bahkan nonton bola bareng akan selalu saya ingat)
Saat
saya SMA, adik saya SMP, jadi kami harus berangkat sekolah bersama, saya diperbolehkan
untuk membawa motor kesekolah,,ayah mengizinkan saya jadi saya harus mengantar
adik saya kesekolahnya, tapi setiap pagi adalah waktu untuk ribut, bukan karena
adik saya tidak mau bangun tapi dia tidak akan mandi sebelum berita sepakbola
di TV habis, dan akhirnya kami membuat kesepakatan untuk bersiap-siap dulu,
lalu nonton berita sepakbolanya sambil sarapan, (huft,,akhirnya pertengkaran
itu ada jalan keluarnya juga) walaupun waktu untuk menuju sekolah jadi pas-pasan,,begitu
setiap harinya.
Tanpa
saya sadari, banyak hal tentang sepakbola secara sadar ataupun tidak sadar
masuk kedalam memori saya, bahkan tentang cerita yang sebenarnya tidak
seharusnya saya ceritakan lagi.
Ya
karena sepakbola, disekolah saya
mempunyai seorang sahabat, secara kebetulan kami sering bertemu di
perpustakaan. Saya sering membaca koran yang ada diperpustakaan dan kadang saya
juga membaca tentang info olahraganya sehingga saya mengenal Dia, kami sering
membahas berita bola. Seiring berjalan waktu kami bercerita banyak tentang
sepakbola, bahkan dia pacaran dengan sahabat saya, tapi karena sepakbola juga
sahabat saya cemburu sama saya, Dia meminta sahabat saya untuk menonton
pertandingan sepakbola, tapi sahabat saya tidak mengerti dan sangat tidak
tertarik dengan sepakbola,,tapi saat saya bertemu dengan Dia,,percakapan kami
begitu seru jadi sahabat saya cemburu, saya seolah-olah berada pada pihak
ketiga, padahal tidak ada apa-apa antara saya dan Dia, saya senang bercerita
tentang sepakbola dengan orang2 yang memang juga menyukai sepakbola,, tidak
hanya cowok tapi juga cewek,, waktu SMP saya punya teman cewek, kami sering
cerita tentang bola, bahkan kami berkhayal memberikan nama untuk teman2 cowok
dikelas dengan nama pemain sepakbola,,hhehehe,,dan karena sepakbola juga saya
akhirnya kehilangan seorang sahabat, ya, saya memutuskan untuk tidak bercerita
lagi dengan dia (pacar sahabat saya),walaupun saat itu saya merasa kehilangan
tapi itu yang terbaik untuk banyak pihak.
Sepakbola
juga mampu menginspirasi saya untuk membuat sebuah cerpen, dan cerpen tersebut
dimuat disebuah surat kabar, walau dalam proses pembelajaran, tapi saya senang
sekali dan ada sedikit perasaan bangga menyusup kedalam hati saya.
Sekarang
saya merasa waktu-waktu itu telah berlalu, ternyata banyak cerita yang saya
rindukan dari sepakbola,apalagi sekarang saya jauh dari rumah, saya harus
kost, saya rindu untuk ribut dengan adik
saya, saat kami mengumpulkan dan menggunting gambar-gambar sepakbola dari Koran
yang dibawa ayah,kami ngeprint foto-foto pemain bola lalu menempelnya didinding
kamar, saat kami kompak bersiap-siap pagi sebelum berangkat kesekolah lalu
nonton berita bola sambil sarapan, bahkan nonton bola bareng. Cerita dengan
kakek, kenangan yang akan selalu saya ingat, dan kenangan tentang seorang
sahabat.
Sekarang
saya tidak bisa menonton pertandingan sepakbola, karena dikost tidak ada TV.
Saya hanya sesekali membaca berita-berita tentang sepakbola. Tapi saat
pertandingan final antara Indonesia melawan Malaysia kami nonton bareng
dikampus psikologi. Ini mampu membuktikan bahwa sepakbola mampu menyatukan
jutaan rakyat Indonesia untuk berdoa atas kemenangan Indonesia, setidaknya
mampu sejenak menyatukan bangsa Indonesia dan melupakan permasalahan-permasalahan
politik yang semakin hari semakin rumit saja.
Saat
sesekali pulang, saya dan adek saya bercerita tentang sepakbola, bahkan kami
nonton bola bareng, bahkan saya terharu saat saya pulang kebetulan pertandingan
Indonesia melawan Malaysia di Stadion Gelora Bung Karno, Ayah dan Ibu serta
kakak saya juga ikut menonton bersama. Ayah, Ibu serta adik saya sesekali
berkomentar tentang jalannya permainan. Bahkan saya merasa, banyak sekali
informasi terbaru tentang sepakbola yang tidak saya tahu.
Saat
adik saya ulang tahun saya menghadiahkannya jersey bola,bagi saya sepakbola
membuat saya dan adek saya kompak, dan dia tidak hanya sebagai adek saya, tapi
dia juga seorang sahabat untuk saya.
Sekarang
dikampus saya juga mempunyai seorang sahabat yang kembali membuat saya tercengang
dengan keajaiban sepakbola. Dia tidak hanya sekedar menyukai sepakbola, seperti
teman-teman saya yang lainnya. Tapi dia begitu mencintai sepakbola tepatnya
sebuah club sepakbola bernama Liverpool di Inggris. Sepakbola mampu memberikan
dia sebuah semangat, inspirasi, dan belajar tentang banyak makna dibalik
sepakbola. Walau ribuan kilo jarak antara Indonesia dengan Inggris tapi
kekeluargaan mampu tercipta. Dan informasi-informasi yang hanya sebatas saya
tahu saja menjadi sebuah informasi yang lebih banyak lagi. Tentang sejarah
dibalik sebuah club Liverpool.
Liverpool Football Club (dikenal pula sebagai Liverpool atau The
Reds) adalah sebuah klub sepakbola. Stadion mereka berada di Anfield,
yang terletak sekitar 4,8 km dari pusat kota Liverpool.
Klub ini juga terlibat dalam dua tragedi besar dalam sepak bola Eropa, yaitu
dalam Tragedi Heysel pada 1985
dan Tragedi Hillsborough pada 1989.
Tragedi Heysel mengakibatkan klub-klub dari Inggris dilarang tampil di ajang
kejuaraan Eropa selama 5 tahun. Kejadian di Hillsbrough, Sheffield pada 15
April 1989 yang menewaskan 96 fans Liverpool. Hal ini diingat Tahun 1993
lambang klub berubah dengan penambahan kobaran api kembar di kedua sisi tameng
'Liver Bird'. Kobaran api kembar ini untuk mengenang para Liverpudlian yang
menjadi korban pada tragedi Hillsborough. Ada banyak emosi dibalik sebuah
sepakbola momen sedih seperti kekalahan, kegagalan dan tragedi seperti tragedi
Hillsbrough juga menjadi sebuah perekat kecintaan pada liverpool.
Hal
ini membuat saya lebih tahu lebih banyak tentang informasi,dan semua jadi terasa lebih hidup
karena sahabat saya yang lain juga ada yang menyukai Chelsea. Chelsea F.C. (Chelsea Football Club),
juga dikenal sebagai The Blues atau sebelumnya sebagai The Pensioners
(London F.C.), adalah sebuah klub sepak bola Inggris
yang bermain di Liga Utama Inggris dan bermarkas di kota London.
Klub ini didirikan oleh H.A. Mears pada tahun 1905,
dan memiliki stadion sendiri, Stamford Bridge
yang dapat menampung sekitar 41.841 penonton, bertempat di Fulham,
London.
Jadi
ada banyak informasi yang saya dapat dari sahabat-sahabat saya,sekali lagi,
sepakbola memberikan warna disetiap kehidupan ini. Sedikit cerita tentang
hal-hal sederhana dari hidup saya yang mampu membuktikan bahwa sepakbola itu
mempunyai banyak makna, dan setiap orang berhak mengartikan makna tersebut
menurut pendapat dan pengalaman mereka masing-masing. Ada waktu yang telah
berlalu, waktu sekarang dan waktu yang akan datang. Semua tersimpan rapi
sebagai kenangan yang tak terlupakan, sepakbola salah satu bagian kenangan itu.