Sabtu, 26 April 2014

Rindu

Doa, yang selalu menjadi jalan buntu
Tak ada lorong untuk lari dari mengingatmu
Tapi rindu adalah malu
Biarkan tersimpan dalam qolbu.
Hingga kelak takdir menjamu dalam temu
Untukmu,,
Semoga sukses..
Dan selamat menjawab pertanyaan selanjutnya
Pertanyaanku Insya Allah aka nada jawabnya
Walaupun..
Walaupun jawaban itu bukan tentangmu, bukan darimu..
Bukankah sehelai daunpun tak akan gugur tanpa izin dariNya?
Ikhlaskan..
*catatan ini terinspirasi dari sebuah puisi yang saya baca.
Semoga mampu dimaknai..
Luapan emosi..
Atau mungkin karena “hanya imajinasi”
Sudahlah.. semoga bermanfaat.. 

Firman Persaudaraan

Ukhtiku sayang..
kubaca firman-Nya "sungguh tiap mukmin bersaudara"
ku baca firman persaudaraan..
Pada hari dikala yang lain diancamkan "para kekasih pada hari itu, sebagian menjadi musuh sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa."
alangkah indahnya saat kau ucapkan padaku
"aku mencintaimu karena Allah, dalam dekapan ukhuwah"
ukhtiku sayang..
jika kita merasa bahwa segala yang disekitar kita gelap dan pekat
tidakkah kita curiga, mungkin, kitalah yang dikirm oleh Allah untuk menjadi cahaya bagi mereka?
ukhtiku sayang..
memang dakwah tak hanya disini..
tapi pandanglah lagi..
jejak-jejak langkah yang mulai kau susun dari awal.. disini..
ukhtiku sayang..
jika semangat itu mulai padam
tataplah mereka..
sebab, sinarmulah yang mereka nantikan
maka berkilaulah..

firman persaudaraan, ust Salim A Fillah dengan perubahan seperlunya.

*semoga catatan ini mampu mengingatkan kita saat kaki melangkah menjauh, saat hati mulai melalaikan..
terimakasih untuk sebuah dekapan ukhuwah ukhti...
mudah-mudahan saat itu datang, dimana kita tak lagi hanya menerima manfaat dari dakwah tapi juga mampu memberi semampu kita untuk dakwah..
sebenarnya bukan memberi untuk dakwah, tetapi menerima lebih dari dakwah..
bukan dakwah yang butuh kita, tapi kita yang butuh dakwah
ada atau tanpa ada kita, dakwah akan tetap berjalan..
rasanya diri ini tak pantas untuk menyampaikannya, tapi jika sebuah kepantasan yang kita tunggu maka waktu itu tak akan pernah ada.
mari kita sama-sama belajar untuk saling menguatkan, saling memperbaiki diri..
ingatkan aku, jika aku melangkah menjauh, jika aku mulai lalai..
akankah aku akan istiqomah?
maka jawabannya adalah dengan selalu belajar istiqomah, istiqomah, istiqomah dan seterusnya..
"YA Allah, janganlah Engkau sesatkan hatiku setelah Engkau beri aku petunjuk".

Ayah, hari ini 5 April 2014

Kehidupan dunia hanya sekejap

Rasulullah SAW menyampaikan
"demi jiwaku yang ada dalam genggaman-Nya
tidaklah perumpamaan dunia kecuali seperti seorang pengembara yang lewat pada suatu hari yang panas.
Lantas, dia berteduh dibawah pohon untuk beberapa saat dari teknik siang hari.
Kemudian, panas itu hilang dan diapun meninggalkannya"
HR Ahmad dalam musnadnya 1/301, hakim dalam mustadrak 4/344, Ibnu Hibban dalam shahihnya 14/365, Abu Yalda dalam musnadnya 9/195

Ayah, hari ini 5 April 2014..
tepat 60 tahun yang lalu ayah menatap dunia..
aku masih ingat yah..
setahun yang lalu aku masih menyalami Ayah, lalu kita bercerita panjang lebar.
Tak ada yang istimewa disetiap ulang tahun dirumah kita (itu karena semua sudah sangat istimewa yah)
lalu kita berdiskusi, lebih tepatnya ayah lebih banyak mendengar aku yang selalu cerewet.

Ayah, aku masih ingat saat ayah mengatakan tahun lalu..
"umur dunia kita semakin menjauh
umur akhirat semakin mendekat.."

Ayah..
ini hanya tentang waktu, dunia ini hanya sementara..
akupun tak pernah tahu kapan umur akhirat akan menjemput
tapi mudah-mudahan aku selalu ingat yah
untuk mempersiapkan bekal diperjalanan selanjutnya..
perjalanan yang tiada akhir..

Ayah..
terimakasih untuk cinta yang tak terbatas dan tak berbalas..
jika ditanya tentang hati..
hati ini tak mampu mendefenisikan rasa kehilangan Ayah..
sangat, sangat kehilangan Ayah..
sangat, sangat terseok-seok melewati setiap detail kenangan indah dan sempurna bersama Ayah
Ayah, Ilham menulis tentang Ayah, diam-diam ku baca tulisannya..

Ayah..
maafkan aku, jika aku tak sengaja membuat ayah sedih.
Ayah..
sampai jumpa didimensi rahasia
yang meluruhkan setiap keping-keping rindu
menghapuskan setiap bulir-bulir kesedihan..

Bukittinggi, 5 April 2014
Ayah..

Dimensi Rahasia

Ayah..
ada rindu dalam hatiku
tapi bukankah semua adalah yang terbaik dariNya
Ayah..
bukankah kita selalu bertemu, didimensi rahasia
Doa..
meluruhkan setiap keping-keping rindu
menghapuskan setiap bulir-bulir kesedihan..
Ayah..
bukankah teduhnya tatapmu
selalu mampu kutemukan disetiap kedalaman hatiku
tak ada yang pergi dari hati
tak ada yang hilang dari kenangan
kita hanya terpisah jarak, ruang dan waktu
namun selalu ada doa untuk bertemu..
jika hujan mengaliri rindu..
semoga kelak takdir bermuara dalam temu disurgaNya..
aamiin..

*selasa untuk kesekian kalinya

Dihatiku

Ayah..
apakah kepergian Ayah membentur kepingan kesedihan terdalam dihatiku?
aku merindukan Ayah..
tapi telaga air mataku seakan telah mengering..
Ayah..
aku selalu merasa ayah ada disampingku
disetiap waktuku pulang
aku selalu bisa menatap senyum ayah
aku selalu menemukan wajah ayah
Ayah..
aku selalu memnyimpan rapi semangat dari Ayah
untuk mencapai harapan-harapan yang biasa Ayah diskusikan bersamaku.
Ayah..
Ayah semakin dekat, semakin nyata, dihatiku..
Ayah..
Ayah adalah ayah terbaik
Ayah hadir disetiap detik waktu ditahap hidupku..

*selalu ada senyum Ayah disetiap langkahku pulang
Ayah, aku menyayangi Ayah lebih dari yang ku tahu
Ayah, aku mencintaimu Ayah lebih dari yang ku tahu


Memaafkan

ingatlah pula suatu ketika ketika dua bendera berkibar di gunung Abu Qubais. di atas untanya Sang Nabi duduk dengan kepala tertunduk, "Fasabbih Bihamdi Rabbika wastaghfirh.." matanya menitikkan bening yang syahdu. Allah memenangkannya hari ini. dan kedua bendera itu berkibar. 

disalah satu sayap ada Sa'd ibn 'Ubadah, membusungkan dada dengan penuh kebanggaan. tatapan matanya tajam berkilat. hari ini, dengan keislamannya, ia merasa mulia dihadapan Makkah yang tiba2 terasa kecil dan takluk pada wadya Madinah yang dipimpinnya. "hari ini adalah hari menangnya kebenaran dan hancurnya kebatilan," katanya. Bendera yang dihela tangan kanannya mengembang, tegak, dan gagah. Bendera yang berdarah-darah melindungi risalah, membela persaudaraan, dan kini mengantarkannya pada sebuah kemenangan: Bendera Anshar.

Pada sayap yang lain, Az-Zubair ibn Al'-Awwam tegak khidmat diatas kudanya. berjuta rasa berkecamuk di dadanya. Pada Makkah, kota dengan selaksa kenangan baginya. Bayangan kanak-kanaknya yang penuh tawa berselebat dgn bayangan darah dan air mata saat ia dan sejawatnya menegakkan Islam pertama kali disana, dititik itu yang kini sedang ditatapnya berkaca-kaca, di dekat ka'bah yang mulia. Bendera yang dipegangnya meliuk-liuk rindu, bergetar oleh angin nostalgi yang tak terkatakan. bendera itu, bendera yang menyertai Nabi sejak mula dia didustakan kaumnya, bendera yang terusir dari tanah yang dicintainya : kaum Muhajirin.

Ketika akhirnya Makkah jatuh, kedua bendera itu menyatu gagah didepan ka'bah, dan sang Rasul berdiri dihadapan warga Quraisy yang harap-harap cemas. Quraisy kalah. Mereka takluk. Getir sekali. Mereka meringkuk dalam tekanan perasaan yang amat pahit. "wahai segenap Quraisy!" ucap Sang Nabi dalam wajah yang amat teduh, "Apa yang akan kulakukan pada kalian menurut sangkaan dalam hati kalian?"

sejenak bayangan penindasan, penyiksaan, kekejaman, pembunuhan, boikot, pengusiran, caci-maki, penghinaan dan segala luka yang mereka timpakan kepada Muhammad beserta pengikutnya bertahun-tahun lalu berselebat dibenak tiap orang Quraisy. Ya, apa yang akan dilakukan Muhammad? kini dia menang dan mereka semua ada dalam genggamannya

Hari ini, seperti kata Sa'd ibn 'Ubadah, bisa menjadi hari dihalalkannya yang haram dan bebasnya pembalasan dendam.

"tindakan yang baik dalam prasangka baik" Suhail ibn 'Amar sang duta Hudaibiyah memberanikan diri menjawab sang nabi
"sebab engkau adalah saudara kami yang mulia, putra saudara kami yang mulia."

Sang Nabi tersenyum. "Pergilah!" ujarnya syahdu, "Kalian semua bebas."

*Dalam Dekapan UKhuwah oleh Sallim A Fillah


Rasulullah,, selalu mampu menyentuh dengan keagungan akhlak. 
belajarlah selalu untuk memaafkan yi..
memaafkan, "kita naik ketingkat yang lebih tinggi ketika kita memperlakukan orang lain lebih baik daripada cara mereka memperlakukan kita" 

Bolehkah Aku Berharap?

selesai sholat shubuh berjamaah, Rasulullah SAW menghadap jemaah dan bertanya "siapakah orang yang paling menakjubkan imannya?"
ada sahabat yang menjawab "Malaikat"
sahabat yang lain menyebut "para nabiNya"
ada juga yang berpendapat "sahabatmu ya Rasulullah" 
semua jawaban tersebut ternyata salah
lalu siapa mereka?
Rasulullah menjawab "kaum yang sesudah kalian. mereka membenarkan aku, padahal mereka tidak pernah menyaksikan aku. mereka menemukan tulisan (Al-Quran dan Hadist) dan beriman. mereka mengamalkan apa yang ada dalam tulisan itu. mereka membelaku seperti kalian membelaku. alangkah inginnya aku bertemu dengan mereka"

kutipan dari buku Betapa Rasulullah merindukanmu penulis : Abdullah F. Hasan.

mengenalmu ya Rasulullah, aku malu, aku malu, aku belum mampu untuk mengenalmu, bagaimana cinta akan tumbuh dihatiku, bagaimana aku akan mengikuti keteladananmu, bagaimana aku mampu merindumu, bagaimana aku akan belajar untuk mencintaimu.
tidak terlalu penting apakah kita mencintai, tapi yang jauh lebih penting adalah bahwa kita dicintai.
ya Rasulullah, tak diragukan lagi cintamu pada ku, pada ummatmu
yaa,, yi, pantaskan diri untuk cinta dari Rasulullah..
pantaskan diri, pantaskan diri, pantaskan diri
istiqomah, istiqomah, istiqomah...
aamiin..


Kita, Prasangka, Mereka

kita hidup ditengah-tengah khalayak yang selalu berbaik sangka..
alangkah berbahayanya terlalu percaya pada baik sangka mereka
membuat kita tak lagi jujur pada diri
atau menginsyafi, bahwa kita tak seindah prasangka itu..

tapi keinsyafan kadang terfikir
bersediakah mereka tetap jadi saudara
saat tahu siapa kita sebenarnya
kadang terasa, bersediakah dia tetap jadi sahabat
saat tahu hati kita tak tulus, penuh noda dan karat
dan... bersediakah dia tetap mendampingi kita dalam dekapan ukhuwah
ketika tahu iman kita berlubang-lubang

inilah bedanya kita dengan Sang Nabi
dia dipercaya, karena dia dikenal
sebagai Al-Amin, orang yang terpercaya
sementara kita dipercaya, justru karena
mereka semua tidak mengenal kita..

yang ada hanya baik sangka..

maka mari kita hargai dan jaga semua baik sangka itu dengan berbuat sebaik-baiknya
atau sekurang-kurangnya dengan doa yang diajarkan Abu Bakar
lelaki yang penuh baik sangka terhadap diri sendiri dan sesamanya.

"Ya Allah, jadikan aku lebih baik daripada semua yang mereka sangkakan
dan ampuni aku atas aib-aib yang tak mereka tahu.."
atau doa seorang tabi'in yang mulia :
"Ya Allah jadikanlah aku dalam pandanganku sendiri sbg seburuk-buruk makhluk
dan dalam pandangan manusia sbg yg tengah-tengah
dan dalam pandanganMu sbg yang paling mulia".

Kita, Prasangka, Mereka.
Dalam Dekapan Ukhuwah
ust. Salim A Fillah

semoga mampu untuk selalu berproses dan berprogres yi, aku tahu, banyak hal yang telah Allah tutupi dari kekurangan-kekurangan yang dimiliki, tapi tetaplah berbaik sangka, berbaik sangka kepada Allah, kepada sesama, juga kepada diri sendiri. berdamailah dengan diri sendiri.
jika sebuah penghinaan tak lebih mengerikan dibanding apa yang Allah tutupi dari kesejatian kita 
maka bukankah ia adalah sebait sanjungan?
bersyukurlah selalu kepadaNya.
Ya Allah, jadikan aku lebih baik datipada semua yang mereka sangkakan
dan ampuni aku atas aib-aib yang tak mereka tahu.."


Cinta, Memaknai Cinta

cinta adalah kata lain dari memberi, sebab memberi adalah pekerjaan, sebab pekerjaan cinta dalam siklus memperhatikan, menumbuhkan, merawat dan melindungi itu berat. sebab pekerjaan itu harus ditunaikan dalam waktu yang lama. sebab pekerjaan berat dalam waktu begitu lama hanya mungkin dilakukan oleh mereka yang memiliki kepribadian yang kuat dan tangguh.

Tantangan cinta yang paling rumit adalah waktu. dalam perjalanan waktu, kesejatian cinta teruji. dan, ujiannya adalah menjawab pertanyaan sederhana ini : seberapa besar kadar kebajikan yang terkandung dalam cinta itu? Dalam tamsil ini cinta adalah kereta : ia hanya berjalan diatas rel kebajikan. Begitu kebajikanmu habis, kereta cinta juga berhenti berjalan. hanya ketika kamu menjadi orang baik, kamu dapat mencintai dengan kuat. kalau ujian cinta adalah waktu, maka jawabannya adalah kepribadian.
maka rahasia dari cinta yang sukses bertahan lama adalah pembuktian cinta terus menerus, yang dilakukan para pencinta sejati disini adalah memberi tanpa henti. cinta bertahan lama bukan karena perasaan cinta yang bersemi dalam hati, tapi karena kebaikan tiada henti yang dilahirkan oleh perasaan cinta itu.

ini juga menjelaskan mengapa keshalihan selalu bersaudara dengan cinta. keshalihan adalah kekuatan yang memotivasi dan menginspirasi kita untuk melakukan kebajikan secara terus menerus.

jika ada latihan paling berat untuk menjadi pencinta sejati, maka inilah dia latihan itu : melatih jiwa menjadi ulet, melatih jiwa untuk tetap dan terus bergerak ditengah semua kesulitan, melatih jiwa melawan kebosanan dan kemalasan serta kelelahan, melatih jiwa melawan kesedihan dan keputusasaan serta ketakutan, melatih jiwa untuk mempertahankan kegembiraan dan keriangan serta kesenangan dalam semua situasi, melatih jiwa untuk tetap produktif dalam semua rintangan, melatih jiwa untuk tetap optimis dan progresif menghadapi waktu.

tidak mudah memang. tapi jalan cinta selalu begitu; itu adalah cerita panjang tentang kebajikan yang tak dapat dikalahkan oleh waktu. para pencinta sejati selalu mampu menembus dinding waktu itu ketika mereka menjelma menjadi pribadi-pribadi yang ulet, yang selalu bergeliat dalam kebajikan tanpa henti. tidak mudah memang tapi jalan cinta selalu begitu.

tak pernah habis memang jika berbicara tentang cinta.. cinta adalah kata tanpa benda, nama untuk beragam perasaan, muara bagi ribuan makna, wakil dari sebuah kekuatan tak terkira.

cinta adalah lukisan abadi dalam kanvas kesadaran manusia. Lukisan. bukan defenisi. Ia disentuh sebagai sebuah situasi manusiawi, dengan detail-detail nuansa yang begitu rumit.

semoga bermanfaat untuk kembali memaknai cinta.
tulisan ini kutipan yang bolak-balik maju mundur dari sebuah buku berjudul "serial cinta, menyelami bagaimana kekuatan cinta mengubah kualitas hidup dan cita rasa peradaban" oleh Bapak Anis Matta.

sebah diskusi bersama pipiii dan kak Helen, semoga catatan ini bisa kita maknai, dan beberapa tahun kemudian mampu mengingatkan kita, bahwa mozaik ini pernah menjadi tanda tanya yang terhijab dengan jawabannya.
dekatkan diri padaNya, maka yakinlah, Allah akan memberikan yang terbaik.


harapan, Keikhlasan

Ada saatnya kita harus melepaskan harapan-harapan.. kadang-kadang harapan adl pengalih perhatian.
Sekejap kita mendadak buta membaca peta hidup kita sendiri : kemana harus melangkah? Bagaimana harus melangkah? Dan berkawan rasa asing yang mengguncangkan.
Tapi bukankah harapan-harapan memang tak pernah tergambar pada peta manapun?
Dalam sedih dan putus asa. Benarkah kita bisa melampaui kesedihan manapun, hingga kosakata bernama derita-luka-lara-nestapa-bahagia tak lagi memberikan akibat apa-apa pada kehidupan kita?
Tuhan tak pernah berlebihan, cobaan berat hanya diberikan kepada mereka yang kuat. Dan Tuhan tak akan membebankan sesuatu melampaui kesanggupan kita menjalaninya..
Percayalah…
Kesedihan adl hadiah-agar pada saatnya kita dihibur dgn cara paling membahagiakan. seringkali kita memang dibuat tak mengerti sebab kita memang tak perlu mengerti. Seringkali hidup memang harus dilanjutkan dgn cara yang tak kita inginkan.
Ada yang kau tunda :kebahagiaan
Ada yang kau nyalakan :harapan
Ada yang kau tunggu :kesabaran
:Tuhan, aku tetap bersamaMu
dan baik-baik saja

Harapan, keikhlasan-perjalanan rasa, Fahd Djibran

kesedihan, kembalikan padaNya

benar, kita bisa melupakan atau mengalihkan perhatian kita tentang kesedihan, tetapi sakitnya tetap akan terkenang, dada yang perih, perasaan yang tak pernah cukup diwakilkan dengan kata-kata. barangkali sudah kering air mata, dan kita tak perlu menangis lagi, tetapi sensasi hangat yang menjalar di tebing pipi kita masih akan tetap terasa : saat2 dimana kita menjadi manusia yang lupa cara bicara.
lalu pada saatnya kita akan tertidur dan berharap semua hanya mimpi. tapi nyatanya bukan mimpi. dan ketika kita bangun, entah apa yang terjadi : dada kita sakit seperti baru saja dihantam ladam. napas kita jadi berat, ada jerit yang menggumpal jadi sesak yang mengganjal dileher kita yang majal.
sesungguhnya kita butuh untuk mengakrabi ruang2 hati milik kita. dimana semua kenangan tersimpan rapi, menyelami dan mensyukuri semua waktu yang terlewati. walau sayang waktu tak mungkin berjalan mundur.
kita menyadari, kita manusia biasa yang tunduk pada semua ketentuanNya yang tertulis nyata dilauh mahfuz.
mungkin banyak hal yang tidak kita mengerti dan bertanya2 dalam hati
mungkin doa merupakan cara kita untuk belajar mengerti
doa adalah cahaya bagi ketidakmengertian kita.



ALLAH Selalu Bersamamu, Ayah

Aku ingin mengurai rintik hujan menjadi sepenggal jawaban-jawaban atas kesedihan. tapi bukankah hujan menjadi lorong untuk sebuah rintik air mata dihati dan ditebing pipimu? tak apa bila tergugu dalam diam, bersujud dalam-dalam.

Tapi yi , tetap nyalakan harapan yang meredup padam.  tetaplah berharap tentang mentari, karena janjiNya itu pasti benar.

"maka, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan"  (QS 94 : 5-6)

Jika sesudah kesulitan ada kemudahan, maka berdoalah tentang ketidakmengertian, karena memang doa jawaban dari ketidakmengertian. Bukankah terkadang Allah melindungi kita dari ketidaktahuan?

Berdoalah yi, sesudah kesedihan akan ada harapan-harapan yang merekah bersama pagi.

Tengoklah perasaan orang-orang yang yi sayangi. Doa adalah symbol bagi kasih sayang. Doakan ayah dan orang-orang yang yi sayang. Doakan dimana saja.

Jangan egois yi, ayo selalu belajar untuk ikhlas. Kenapa terus saja melihat dari sisi yang ditinggalkan? Belajar lah yi, belajar untuk memahami kepergian dari sisi yang meninggalkan yi.

"Ayah, terlalu egoiskah aku? ketika Ayah harus “pulang” dengan senyuman. aku menahan dengan tangisan."

Jangan pernah sedih..karena kau terlalu mencintaiku..jangan pernah sedih..karena kau merasa kehilangan akujangan pernah sedih karena kau tak sanggup melupakan aku..maka jangan menangis saat aku meninggalkanmu..aku hanya “pulang”Seperti janjiNya yang telah ditulis di lauh mahfuz.

dan ingatlah waktu-waktu terbaik yang pernah kita lalui maka kau akan bangga karena kau telah mengenalku. karena aku selalu mencintaimu lebih dari yang kau tahu. dan aku selalu berdoa yang terbaik untukmu. doakan aku, lanjutkan cita-citamu.

Berusaha dan berdoa yi,,
cita-cita itu sebenarnya bukan hanya cita-cita tapi berubah menjadi sebuah “perasaan”.
Dan perasaan selalu memiliki kekuatan yang lebih dasyat dari sekedar cita-cita.

“dan kunci-kunci semua yang ghaib ada padaNya. Tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daunpun yang gugur yang tida diketahuiNya. Tidak ada sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)” (QS 6 : 59).

Ayah. Aku menyayangimu lebih dari yang kutahu.
Ayah. Allah selalu bersamamu.
Yi. Allah selalu bersamamu.
2 Maret 2014. 23 : 17 wib.

Mengalir

Cinta orang tua kepada anak barangkali semacam natur yang sudah terprogram dalam chip kesadaran setiap manusia. Bagai kerahiman air yang secara alamiah mengalir dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah.

Sementara itu, cinta anak kepada orang tua adalah “perjuangan”yg berat:bayangkan kita mesti melawan sifat air untuk mengalirkannya dari tempat yang lebih rendah ketempat yg lebih tinggi! Ya, tentu kasih sayang pada orang tua, kita semua harus memprogramnya lagi agar ia ter-install dengan baik dlm chip kesadaran masing-masing kita.

Barangkali, itu sebabnya dalam berbagai sabda dan firman, anak-anak selalu diminta menyayangi dan berbuat baik pada orang tuanya. Pada saat bersamaan, tak perlu diminta atau diperintahkan, orang tua akan dengan tulus menyayangi dan berbuat baik pada anak-anaknya: bagai air yg mengalir dari sejuk pegunungan, kesungai-sungai,menjadi seluas samudera.

Itulah kerahiman air,yg selamanya mengalir menggerakkan semesta-meski terus menimba air mata

Mengalir-perjalanan rasa-Fahd Djibran.