Sabtu, 26 April 2014

ALLAH Selalu Bersamamu, Ayah

Aku ingin mengurai rintik hujan menjadi sepenggal jawaban-jawaban atas kesedihan. tapi bukankah hujan menjadi lorong untuk sebuah rintik air mata dihati dan ditebing pipimu? tak apa bila tergugu dalam diam, bersujud dalam-dalam.

Tapi yi , tetap nyalakan harapan yang meredup padam.  tetaplah berharap tentang mentari, karena janjiNya itu pasti benar.

"maka, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan"  (QS 94 : 5-6)

Jika sesudah kesulitan ada kemudahan, maka berdoalah tentang ketidakmengertian, karena memang doa jawaban dari ketidakmengertian. Bukankah terkadang Allah melindungi kita dari ketidaktahuan?

Berdoalah yi, sesudah kesedihan akan ada harapan-harapan yang merekah bersama pagi.

Tengoklah perasaan orang-orang yang yi sayangi. Doa adalah symbol bagi kasih sayang. Doakan ayah dan orang-orang yang yi sayang. Doakan dimana saja.

Jangan egois yi, ayo selalu belajar untuk ikhlas. Kenapa terus saja melihat dari sisi yang ditinggalkan? Belajar lah yi, belajar untuk memahami kepergian dari sisi yang meninggalkan yi.

"Ayah, terlalu egoiskah aku? ketika Ayah harus “pulang” dengan senyuman. aku menahan dengan tangisan."

Jangan pernah sedih..karena kau terlalu mencintaiku..jangan pernah sedih..karena kau merasa kehilangan akujangan pernah sedih karena kau tak sanggup melupakan aku..maka jangan menangis saat aku meninggalkanmu..aku hanya “pulang”Seperti janjiNya yang telah ditulis di lauh mahfuz.

dan ingatlah waktu-waktu terbaik yang pernah kita lalui maka kau akan bangga karena kau telah mengenalku. karena aku selalu mencintaimu lebih dari yang kau tahu. dan aku selalu berdoa yang terbaik untukmu. doakan aku, lanjutkan cita-citamu.

Berusaha dan berdoa yi,,
cita-cita itu sebenarnya bukan hanya cita-cita tapi berubah menjadi sebuah “perasaan”.
Dan perasaan selalu memiliki kekuatan yang lebih dasyat dari sekedar cita-cita.

“dan kunci-kunci semua yang ghaib ada padaNya. Tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daunpun yang gugur yang tida diketahuiNya. Tidak ada sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)” (QS 6 : 59).

Ayah. Aku menyayangimu lebih dari yang kutahu.
Ayah. Allah selalu bersamamu.
Yi. Allah selalu bersamamu.
2 Maret 2014. 23 : 17 wib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar