Dan kunci-kunci semua yang gaib
ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada
didarat dan dilaut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak
diketahui-Nya. Tidak ada sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak pula
sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam kitab yang nyata
(Lauh Mahfuzh). (QS Al-An’am : 59)
Disetiap dimensi waktu yang
terlewati, indahnya senyum penuh syukur pada-Mu ataukah tetes air mata yang
memohon kekuatan pada-Mu agar aku mampu melewati setiap detail sebaik-baik
skenario yang telah Engkau tuliskan untukku. Ya Allah, sehelai daunpun tak akan
gugur tanpa izin dariMu, aku yakin Engkau selalu dekat, lebih dekat dari urat
leherku. Ku mohon sayangi aku, kasihi aku, ridhoi aku disetiap suka dan duka
yang harus aku lewati. Jadikan setiap kebahagiaan membuatku tak henti bersyukur
padaMu, setiap sedihku sebagai caraMu menyayangiku. Duniaku sebagai jalanku
menuju akhirat, surgaMu.
Bagaimana aku hendak mengucapkan
semua rasa terimakasihku untukmu Ayah dan Ama. Terimakasih ku tak akan pernah
mampu menandingi setitik saja ketulusanmu, cintamu, kasih sayangmu. Terimakasih
untuk tarbiyah pertama dalam hidupku. Tak ada kata-kata yang mampu melukiskan
saat langkahmu tak pernah terhenti, saat senyummu damaikan jiwa, saat marahmu
menuntunku
saat semua ketulusanmu selalu sertai perjalananku. Kasih sayangmu sehangat mentari, pelukku saat badai goyahkan langkahku, setulus cahaya bintang, terangi gelap malamku, menuntunku untuk berjalan. Jauh kaki kulangkahkan tapi cinta kasihmu selalu tersimpan rapi. Doamu, menjagaku, senyummu kuatkan aku.
saat semua ketulusanmu selalu sertai perjalananku. Kasih sayangmu sehangat mentari, pelukku saat badai goyahkan langkahku, setulus cahaya bintang, terangi gelap malamku, menuntunku untuk berjalan. Jauh kaki kulangkahkan tapi cinta kasihmu selalu tersimpan rapi. Doamu, menjagaku, senyummu kuatkan aku.
Aku ada disini. aku berjuang
disini, aku melakukannya dengan sebaik mungkin, untuk “ayah dan Ama” tersayang
meski tak sesempurna
yang engkau harapkan, meski
kadang tak seindah yang engkau inginkan, tapi izinkan aku “memberikan yang
terbaik
untuk melihat indahnya senyum diwajahmu” salah satu impian terbesar dalam hidupku
“membuatmu tersenyum, dan berkata : Dia Riri, anakku”
untuk melihat indahnya senyum diwajahmu” salah satu impian terbesar dalam hidupku
“membuatmu tersenyum, dan berkata : Dia Riri, anakku”
Ayah : budi baik mu telah menjadi puisi dalam
ingatanku, begitu indah. Walau tiadamu mengekalkan kefanaan, tetapi segala yang
telah engkau berikan tumbuh subur dalam bingkai kenangan.
Ama : Bila kutuliskan dirimu dengan kata-kata Kau
adalah telaga segala tinta, dalam lautan kasihmu, Aku berenang dalam
kekerdilan. KepadaNya jua, segala doa aku titipkan.
Ici, yang selalu
mengkhawatirkanku, aku tahu ada cinta dalam setiap marahmu, ada sayang disetiap
cerewetmu, aku tahu, dimatamu mungkin aku akan selalu menjadi adikmu yang
selalu membutuhkanmu dalam kondisi apapun, aku selalu membuatmu repot dengan
semua tentangku, Ici selalu lebih repot dibanding aku. Ici, jika aku mengingat
memori disaat aku berusia seminggu, mungkin aku akan mendengarmu yang tak
pernah bosan mengucapkan pada setiap orang yang datang “ini adik perempuanku,
aku sangat menyayanginya”. Terimakasih telah menjadi kakak terhebat untukku.
Ilham, ku tahu, kamu adikku yang
selalu menganggap aku lebih kecil darimu, terkadang kamu sibuk menasehatiku,
Ingat, aku ini kakakmu. Aku akan selalu ingat, saat aku pulang, kamu menjemputku
walau hujan turun dengan sangat deras. il, Jadilah adikku yang keren. Mempunyai
mimpi-mimpi yang tinggi dan selalu bersujud padaNya.
M. Abrar Asyeldo, hadirmu adalah
anugerah, pelangi sesudah hujan, ada doa, cinta, sayang dan harapan yang kelak
akan membuatmu menjadi anak yang berakhlak baik, anak yang akan menjaga
perasaan kami.
Abang, terimakasih bang.
Terimakasih untuk senyum Ici dan Abrar. Terimakasih telah menjadi abang terbaik
untuk ii dan ilham.
Bukittinggi, Psikologi UNP,
Disini bagian mozaik kehidupan itu tersusun menjadi sebuah perjalanan kehidupan
yang tak akan pernah terlupakan, yi, kita boleh berencana, tapi percayalah
rencana Allah untuk kita jauh lebih baik dari rencana kita untuk diri kita
sendiri. Bukittinggi, Psikologi UNP adalah bagian dari doa yang Allah ganti
dengan yang lebih baik. Psikologi UNP jawaban dari doa terbaik.
Terimakasih untuk suka, duka,
tawa, tangis, terharu dan bahagia yang mewarnai cerita ini, sahabat-sahabat
terbaik. Aku bersyukur hadirmu memberikan kenangan yang sangat indah bagiku.
Terimakasih untuk semua semangat, dukungan yang menyertai perjalanan kita.
Meski tak mampu kusebutkan satu-persatu, tapi dihatiku, masing-masing kalian
mempunyai posisi penting yang tak akan tergantikan.
Aku ingin mengurai rintik hujan
menjadi sepenggal jawaban-jawaban atas kesedihan. tapi bukankah hujan menjadi
lorong untuk sebuah rintik air mata dihati dan ditebing pipimu? tak apa bila
tergugu dalam diam, bersujud dalam-dalam, tetap nyalakan harapan yang meredup
padam. tetaplah berharap tentang mentari, karena janjiNya itu pasti benar.
"maka, sesungguhnya bersama
kesulitan ada kemudahan. sesungguhnya bersama kesulitan ada
kemudahan" (QS 94 : 5-6)
Jika sesudah kesulitan ada
kemudahan, maka berdoalah tentang ketidakmengertian, karena memang doa jawaban
dari ketidakmengertian. Bukankah terkadang Allah melindungi kita dari
ketidaktahuan?
Berdoalah yi, sesudah kesedihan
akan ada harapan-harapan yang merekah bersama pagi.
Tengoklah perasaan orang-orang
yang yi sayangi. Doa adalah symbol bagi kasih sayang. Doakan ayah dan
orang-orang yang yi sayang. Doakan dimana saja. Lihatlah dari sisi yang pergi
bukan dari sisi yang ditinggalkan yi. Tidak ada yang pergi dari hati, tidak ada
yang hilang dari kenangan. Lihatlah cita-cita itu merekah indah menjadi sebuah
perasaan. Tak sekedar cita-cita tapi menjaga perasaan.
Doa yang menjadi dimensi
rahasia, meluruhkan setiap keeping-keping rindu, menghapuskan setiap
bulir-bulir kesedihan.
Ingatlah yi, ada bagian-bagian
yang bisa kita usahakan. Namun, ada bagian-bagian yang mutlak itu adalah
keputusan Allah. Tetaplah berusaha dan berdoa yi, berusaha memberikan yang
terbaik. Serahkan keputusan terbaik kepada Allah. Yakinlah, Allah menyayangi
kita, bahkan lebih dari yang kita sangkakan. Sebaik-baik rencana kita untuk
diri kita sendiri, Allah punya rencana terbaik untuk kita. Bukankah apa yang
baik menurut kita itu belum tentu baik menurut Allah. Tapi yakinlah yi, apa
yang terbaik menurut Allah itu adalah yang terbaik untuk kita. Ingat yi, jalan
yang lurus bukan berarti itu jalan yang selalu mulus.
Satu-persatu beriring waktu
pertanyaan kehidupan dijawab yi, selamat menjawab pertanyaan kehidupan
selanjutnya yi.
Terimakasih ku ucapkan kepada :
Keluarga besar Psikologi UNP,
Ibu dan Bapak dosen yang telah mendidik kami dengan kesabaran dan ketulusan.
Semoga Allah selalu memberikan kebaikan-kebaikan kepada Ibuk dan bapak.
Sahabat Q’Mibayotiinoby (Q’ting
danny, Mbak wara, Ipy, Amak Iya, Yona, Ori, Tata, Iqy’ fikri, Ivan, Nanda,
Ojji’ ozzy, Bro Bayaik, Yudha) semua perjuangan kita dari hitam putih sampai
saat ini menjadi cerita yang sangat indah. Perjalanan, kekeluargaan, semua
kenangan itu akan memberi senyum yang merekah saat mengingatnya. Terisitimewa
untuk my LF. Terimakasih. Semoga waktu yang tepat untuk masing-masing kita
bertoga.
Sahabat psikologi 2010, Edo
aiai, terimakasih Do, telah menjadi sahabat yang telah menolongku disaat proses
perjuangan ini. Maya, Zizi, Azizah, Dila widia, Oja Roza, bro Dido, risti,
Resti, Adil, melly, Sadam aiai, dan semua teman-teman yang tak tersebutkan
namanya. Terimakasih untuk 4 tahun yang sangat berharga. Bahkan perjalanan ke
merapinya. Juga jalan-jalan kita yang takkan terlupakan Intan, Yossi, Pipi.
Kakak-kakak, Uda dan Uni di
psikologi UNP. Kak Lisa, Kak Nindy, kak, maafkan adikmu yang selalu mengekormu
tapi selalu senang hati untuk dibully, kak. Ramadhan penuh berkah dan
perjuangan itu akan selalu terkenang kak. Kak Nanda, Kak Nanik, kak Ayu, kak
Mei, Kak Fira, Kak Lilis, bang Aqib, bang Mardisal, Bang Putra, Bang Budi, Kak
Dek, kak Fani, Kak Aufa. Makasi kak, telah menjadi kakak yang selalu bercerita
denganku disini dan memberikanku nasehat tanpa menggurui.
Adek-adek di Psikologi UNP.
Nifa, Ummul, Irenti, Gaby, Eja, Tika, Ikke’, walaupun waktu kita tidak panjang,
tapi terimakasih untuk pertemuan singkat yang akan selalu kita rindukan.
Kak Helen, terimakasih telah
menjadi kakak, sahabat, dosen, pembimbing, teman diskusi. Terimakasih telah
menjadi sahabat untuk memaknai hidup kak. Semoga Allah memberikan jawaban untuk
pertanyaan kehidupan kakak segera kak.
Pii, aku pasti akan merindukan
perjalanan dan diskusi panjang kita tentang memaknai hidup. Pii, sampai jumpa
lagi dikota impian kita. Sampai jumpa di Universitas impian kita.
Lingkaran yang selalu aku
rindukan, Kak Ika dan jagoan-jagoan kakak. Terimakasih Kak. Kak Yelfi, Yossi,
Intan, Pipi, Iya, mbak wara, Ayuk, Firna, Cica, Fidia. Terimakasih, untuk
kebaikan dan memberikan makna tujuan kehidupan.
Sahabat Forsis, Roby, Ari, Ami,
Rafi, Adi, Habibi, Edo, Yoki, Ima, Via, Dola, Wilda, Nadia dan teman-teman
lainnya. Terimakasih untuk saling menguatkan dijalan ini. Andai perjuangan ini
mudah, pasti banyak yang menyertainya. Andai perjuangan ini singkat, pasti
banyak yang istiqomah. Tapi hakikatnya perjuangan ini tak begitu, turun naiknya
dan sakit pedihnya. Kenapa perjuangan itu pahit? Karena surga itu manis.
Aamiin.
(Droof), Iin, Yutia, Deki, Barzoq, Buspi,
Danny, Anggoman, Rozi, Rizki. Kalian sahabatku yang selalu keren, terimakasih
telah menjadi sahabatku disaat suka dan duka dihidupku. Bersama kalian waktu
seakan terhenti dimasa putih abu-abu, padahal waktu tak pernah menunggu. Yang
tak pernah berubah adalah perubahan itu sendiri, semoga kita bisa bertemu
dengan kita yang selalu lebih baik.
(Liriv). Via, Icha, Linda.
Selamat mendewasa sahabat kecilku, terimakasih telah menjadi sahabat disetiap
fase kehidupanku. Terimakasih untuk setiap cerita yang selalu kita rindukan.
Bersama kalian waktu serasa berhenti berputar.
(Dimensi CB 04) Herman, Aca,
Engky, Handaka, Randi, Cici. Terimakasih untuk cerita-cerita yang kembali kita
susun lagi. Terimakasih untuk doa dan semangatnya.
DDH, Winda, Lezi, Sri, Reres,
Fani, Ayu, Wita, Leti, Zarni, Desi. Terimakasih untuk semuanya.
Ibuk Yus, ketegaran, kesabaran
dan ketulusan Ibuk selalu mampu menjadi tempatku kembali ke Bukittinggi buk.
Terimakasih untuk semua doa,
dukungan, semangat, dan cerita yang selalu terkenang. Sampai jumpa dikesempatan
yang lebih baik.
untuk banyak orang-orang yang ada dihidupku yang tak mampu kusebutkan satu-persatu, terimakasih, terimakasih ku.
*september 2014, sebuah mozaik kehidupan. Bertoga.