"Cermin" saya membaca sebuah catatan Fahd
Djibran dibukunya curhat setan. Entahlah, apakah saya memaknainya dengan benar,
tapi dari catatan itu ada hal yang tak terlupakan, ada hal yang bermakna,
yaaa,, "ilmu tentang batas". Dia akan hadir seperti cermin, cerminan
dari dirimu.
kita seringkali bertanya-tanya "siapakah kau?" tapi
sebenarnya dia disana juga sedang mempertanyakan hal yang sebenarnya sama
"uak hakapais?" dan kita bertanya-tanya apa yang ada dibalik cermin
itu? hmm, kenapa kita hanya bisa menatap cermin dalam diam, kenapa antara
kita dan seseorang yang didalam cermin ada batas, bagaimana untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang terlontar kita menembus batas itu? tapi, ketika kita
memaksa untuk menembus batas, malah cermin itu menjadi pecah, bukan jawaban
yang kita dapatkan tapi malah luka akibat pecahan cermin.
yups, saya juga
bukan malaikat yang bebas dari getaran-getaran hati, tapi dengan memahami makna
"batas" semoga kita kembali memaknai dalam menyikapi luapan emosi,
batas membuat kita belajar untuk memaknai, batas membuat kita tetap berdiri
diposisi kita masing-masing, tetap menjadi sahabat yang baik, tetap dengan tawa
dan cerita-cerita kita, seperti apa adanya.
yaa,, tidak menembus batas, hingga
kita tau, akan ada jawaban dariNya. yaaa,, seiring berjalannya waktu maka kita
kan menemukan jawabannya, tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan, hingga ada
syukur, bahwa dengan tetap berada diposisi kita masing-masing itu adalah yang
terbaik, tidak ada luka, tidak ada hati yang pecah, dan tidak ada kehilangan
dimensi untuk memaknai, walaupun terkadang ini terlalu mengejutkan dan saya
berujar,, rencana ALLAH selalu sempurna.