Jika dengan senyum, tawa dan
bagian-bagian bahagia kita bisa membuat orang lain ikut bahagia. Why not?
Walaupun kita tetaplah manusia biasa
yang tak pernah lepas dari kesedihan-kesedihan.
Biarlah kesedihan-kesedihan itu
mengajarkan kita untuk selalu memohon padaNya.
Heey, ingatlah kita tidak pernah
sendirian. Skenario hebat kehidupan telah dituliskanNya. Mungkin kesedihan
adalah caraNya mendekap kita lebih dekat.
aku berusaha untuk berdamai dengan kepergian dan kehilangan. mungkin aku saja yang terlalu egois, melihat dari sisi yang ditinggalkan, padahal ada senyum dari sisi yang pergi. heeey, kembali ku kembalikan pada Yang Maha Mengetahui, sehelai daunpun tak akan gugur tanpa ijin dariNya, sebutir biji dalam gelapnya bumi tak luput dari ilmuNya, begitupun semua yang terjadi yang diluar kendali kita, semua yang telah tertulis nyata jauh hari sebelum kita dilahirkan. ada bagian-bagian yang bisa kita usahakan untuk berjuang namun juga ada bagian-bagian yang mutlak itu adalah keputusan terbaikNya untuk kita. aku tahu, mungkin aku saja yang terlalu kerdil untuk memaknai rencana terbaikNya untukku. berulang kali kuyakinkan diri dan memahami, walaupun air mata ku sudah tak mampu lagi mewakili sedihku
Hmm.. ini bukan senyum kepalsuan, tak
ada yang palsu, hanya saja sebuah pembelajaran untuk sebuah ketulusan. Semoga
masih bisa berbahagia dengan rasa syukur padaNya.
Padang, 13 Desember 2014.
aku dengan semua kerinduanku untuk bercerita dengan Ayah. Tapi kupastikan Yah, aku akan selalu (belajar) menjadi anak Ayah yang ceria yang juga akan membuat orang lain bahagia.
aku dengan semua kerinduanku untuk bercerita dengan Ayah. Tapi kupastikan Yah, aku akan selalu (belajar) menjadi anak Ayah yang ceria yang juga akan membuat orang lain bahagia.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar