Sabtu, 26 April 2014

kesedihan, kembalikan padaNya

benar, kita bisa melupakan atau mengalihkan perhatian kita tentang kesedihan, tetapi sakitnya tetap akan terkenang, dada yang perih, perasaan yang tak pernah cukup diwakilkan dengan kata-kata. barangkali sudah kering air mata, dan kita tak perlu menangis lagi, tetapi sensasi hangat yang menjalar di tebing pipi kita masih akan tetap terasa : saat2 dimana kita menjadi manusia yang lupa cara bicara.
lalu pada saatnya kita akan tertidur dan berharap semua hanya mimpi. tapi nyatanya bukan mimpi. dan ketika kita bangun, entah apa yang terjadi : dada kita sakit seperti baru saja dihantam ladam. napas kita jadi berat, ada jerit yang menggumpal jadi sesak yang mengganjal dileher kita yang majal.
sesungguhnya kita butuh untuk mengakrabi ruang2 hati milik kita. dimana semua kenangan tersimpan rapi, menyelami dan mensyukuri semua waktu yang terlewati. walau sayang waktu tak mungkin berjalan mundur.
kita menyadari, kita manusia biasa yang tunduk pada semua ketentuanNya yang tertulis nyata dilauh mahfuz.
mungkin banyak hal yang tidak kita mengerti dan bertanya2 dalam hati
mungkin doa merupakan cara kita untuk belajar mengerti
doa adalah cahaya bagi ketidakmengertian kita.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar