Selalu saja
jika berbicara tentang perasaan, emosi, akan tetap menjadi teka-teki
Ini tentang
sebuah perasaan yang saya sendiri tak mampu untuk mengartikannya
Mencoba mencari
jawaban atas rasa penasaran tersebut.
Tapi seiring
berjalannya waktu saya sendiri hanya bisa tersenyum mengingat hal-hal yang
seharusnya tak perlu saya pikirkan.
Kita butuh waktu untuk menemukan sebuah pemahaman yang
baik, bukan berarti untuk menemukan pemahaman yg baik itu mudah, sekedar
memahami makna dari kata-kata, tapi hal yang paling sulit adalah berdiskusi
dengan diri sendiri, menertawakan diri sendiri tapi juga mencoba kembali menyatukan
logika dan emosi untuk bisa sejalan tanpa ada yang mendominasi, agar jadi
sebuah ritme nan indah, tapi jika semua tetaplah
teka-teki yang tak terungkap lantas apa yang harus dilakukan???
Update terus pemahaman yang baik tersebut, perbanyaklah membaca, sibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat, amati lingkungan, mencoba untuk bermanfaat bagi orang disekitar kita, kembali belajar banyak hal, bahkan yg paling penting dalami pemahaman agama, karena masih banyak sekali yang harus kita pahami, apalagi jarak yang sudah ribuan tahun memisahkan kita dari Rasulullah, hmm.. ini sebuah tamparan bagi diri saya sendiri (aduuh,,) yups, banyak hal yang saya tak tahu, sahabat-sahabat Rasulullah, riwayat hidup Rasulullah, perjuangan Rasulullah, sejarah-sejarah Islam, apalagi tentang ibadah, Fiqih, dan lainnya, jangan tanyakan, masih banyak sekali yang harus dipahami.
atau jika semua ini tak bisa juga menghilangkan
kegundahan perasaan itu? maka tuliskanlah, walaupun kita tak pernah tahu apakah
orang tersebut akan membaca tulisan itu atau tidak, tak masalah, sebuah tulisan
dengan ungkapan emosi mempunyai jiwa tersendiri, luapan emosi disebuah tulisan
itu akan memberikan sebuah proses pembelajaran, hmm… ya setidaknya itu adalah
sebuah proses yang harus dilalui.
Sebelum mempunyai pemahaman itu boleh lah tak
mengerti, tapi jika telah belajar memiliki pemahaman yang baik, maka maknailah sebuah penantian itu dengan memperbaiki diri, bersabar, dan
merahasiakannya,,
Terimakasih ya ALLAH telah menunjukkan jalan terbaik,
mengenal sosok-sosok yang luar biasa, mendapatkan tarbiyah yang baik, (makasiiii
kakak, kangen untuk kembali berkumpul dilingkaran kecil itu, dan bertemu dengan
dua jagoan kakak, semoga kakak selalu sehat dan juga selalu dirahmati ALLAH). Menemukan
sahabat-sahabat yang selalu mengingatkan dalam kebaikan, kepada kalian tempat
berbagi saat terkadang cobaan ini kembali datang, kembali segarkan pemahaman, percayalah
sehelai daunpun tak akan gugur tanpa izin dariNya, apalagi semua cerita ini,
semoga kita bisa tetap kuat bersama, terimakasih juga untuk selalu memberikan
semangat memaknai huruf-huruf yang tersusun rapi dilembaran kertas, membaca. terimakasih
juga untuk sahabat-sahabat yang baik yang selalu bersedia mengajak jalan-jalan
(ini benar-benar jalan-jalan, jalan kaki) lalu melihat dari perspektif yang berbeda,
mensyukuri banyak hal, melihat banyak hal yang menakjubkan disekitar kita,
(masih ingat saat kita jalan-jalan ke rumah sakit dan menyaksikan seorang bayi
yang masih merah yang diazankan ayahnya, lalu nenek nya bercerita kepada kita,
ini anak pertama sang ayah, waa,, subhanallah, tiba-tiba rindu untuk pulang
membuncah, masih ingat saat kita sholat dimesjid yang keren, lalu lupa waktu
dan terkunci dari dalam, hehehe…) terimakasih juga untuk sahabat-sahabat dikampus yang selalu setia berbagi semangat untuk belajar,kuliah jadi seru, hehehe (yang rajin bikin tugas, ayoo balapan bikin tugas, yang heboh dikampus, masih ada ngak ya lempar-lempar sepatu nya? wkwkwk)
Saya membaca sebuah filosofi tentang membaca dibuku
Soliloquy, “ berjalan menurut anggapanku adalah tindakan hidup yang paling
mengasyikkan. Sewaktu kaki melangkah, aku seolah mempunyai dunia sendiri yang
berjarak dengan apa yang ku jejak, yang terlepas dari apa yang ada disekitarku.
Sebuah dunia kecil yang mengunci keberadaanku sekaligus membuatnya terkurung
dalam keramaian” lalu kita berdiskusi tentang perasaan itu, benar kawan, ini
bukan tanpa cobaan, tapi lepaskanlah sesuatu yang belum berhak untuk kita
miliki, jika memang dia, ALLAH yang akan menunjukkan jalan ceritanya, atau jika
bukan dia, percayalah ALLAH akan mengganti dengan yang lebih baik.
“dan kunci-kunci semua yang gaib ada padaNya, tidak ada
yang mengetahui selain Dia. dia mengetahui apa yang didarat dan dilaut. Tidak ada
sehelai daunpun yang gugur yang tidak diketahuiNya. Tidak ada sebutir bijipun
dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak
tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS al-an’am : 59)
semoga ALLAH menunjukkan jalan terbaikNya,, aamiin...
Padang, 29 Juni 2013.
salah satu jejak langkah sebuah proses
Padang, 29 Juni 2013.
salah satu jejak langkah sebuah proses
luapan rindu diLingkaran kecil itu
Kerinduan itu..
BalasHapusMeski tetap seru, tapi tetap tak lengkap tanpamu.. :)
Tetap berbagi :)
Sukses selalu sahabat, menggapai bintang bersama ^_^
hehhee,, makasi sahabat :)
BalasHapusiyaa,, rindu bgt mbak berada disana,salam utk kakak n teman2 disana :)
yups, tetap berbagi,,
aamiin,,sukses utk kita semua, bersama kita menggapai bintang bersama,,