Jumat, 13 Februari 2015

Cerita Cangkir Kopi

Hey, bagaimana jika kali ini kita bercerita tentang kopi?
Secangkir kopi yang biasa menemani renungan-renunganmu tentang kehidupan, juga tentang kehidupan sesudah kehidupan ini.
Secangkir kopi dipagi hari untuk memberi inspirasi tentang semangat baru dihari baru.

Sepertinya aku rindu akan suatu hari nanti, sesudah senja, sesudah aku dan keluarga kita rukuk dan sujud, dan lantunan firmanNya, lalu kita bercerita dengan ditemani cangkir-cangkir kopi kita.

Hey, akankah masih kutemukan kopi yang selalu terkenang?
kopi hitam pekat manis buatan Ayah dengan milyaran detik tak terhitung tentang cerita-cerita yang kadang sering diulang-ulang tapi tetap saja seru, tentang sejarah vespa Ayah, tentang sejarah namaku kenapa Sri Asrianty bukan yang lain, dan banyak cerita lainnya yang akan selalu terkenang manis, semanis kopi hitam pekat dengan takaran gula pas dari Ayah

Beberapa kali tak sengaja aku menumpahkan kopi Ayah, tapi tenaaaang, minta maaf lah dari hati yang terdalam, Ayah tidak akan marah, karena memang Ayah bukanlah orang yang pemarah.

Aku rindu Ayah

Hey, jika sesekali kopi menyisakan kerinduan dihati, bolehkah aku menemani cerita-cerita kita nanti dengan secangkir teh?
atau untuk kesehatan sepertinya kita bercerita dengan gelas-gelas yang berisi air putih yang hangat, demi kesehatan, biar bisa mengimbangi kopi dengan kandungan kafeinnya.

Hey kamu, tak apa jika hari ini kita tak saling tau, juga tak saling temu karena Allah SWT pasti telah menuliskan pertemuan itu nanti dengan detail skenario terbaik.
semoga kita memaknai banyak hal dan punya bpemahaman yang baik.

-berada di bumi sehentak galah, serengkuh dayung
Muara Tebo, 27 januari 2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar