Hey, aku suka bianglala. Kamu suka juga kah?
Tapi saat aku dan adikku merengek naik bianglala, Ayah tidak
mengijinkan kami.
Kata Ayah, bianglala akan menyebabkan aku dan adikku demam, bianglalanya
berputar naik keatas lalu kebawah, lalu keatas lagi. Nanti aku dan adikku bisa
pusing dan mual dibuatnya, bisa jadi demam nantinya.
Mendengar nasehat Ayah, aku dan adikku tak jadi naik bianglala. Mungkin
asyiknya naik bianglala tak mampu menandingi kekhawatiran Ayah pada kami.
Ssssttt.. ternyata aku tau, itu pesan titipan Ama pada Ayah agar
tak memperbolehkan kami naik bianglala.
Hey, saat kuliah di kota Bukittinggi aku dan teman-temanku
datang ke acara yang disana ada bianglalanya. Acara Pedati namanya. Senangnya,
untuk pertama kalinya aku menaiki bianglala.
Hey, kudengar dikota itu ada bianglala dengan ukuran yang jauh
lebih besar dari bianglala yang pernah aku naiki.
Kota itu, kota yang sangat ingin kukunjungi (atau bahkan
barangkali untuk tinggal disana). Aku juga ingin menjadi bagian dari senyum
mereka disana, dikampus itu, tapi aku tahu ada rencana yang lebih indah
dariNya, agar aku bisa melipat jarak dan waktu untuk memberikan senyum lagi
pada orang yang sangat kucintai disini, dihatinya yang selalu ada aku. Di doa-doa
terbaiknya yang menjadi keajaiban untukku. Ama
Hey, dari bianglala aku memaknai hal lainnya. Barangkali kehidupan
kita juga berputar seperti bianglala, bianglala kehidupan dan peredarannya. Kau
tahu? Jika belum waktunya berhenti bianglala tak akan berhenti. Saat kau dibawah
maka tetaplah mengingatNya. Barangkali kesedihan adalah caraNya mendekap dengan
lembut, tetaplah bergerak, tetaplah berbaiksangka padaNya.
sulit? Ya.. tentu tidak mudah
Hey, kamu pasti bisa. Jika kamu berhenti dibawah maka kamu tidak akan punya kesempatan untuk melihat pemandangan diatas yang telah dipersiapkanNya untukmu.
yaaa.. teruslah bergerak, mengusahakan apa yang wajib untuk kamu berusaha dan berdoa, namun juga ada bagian-bagian yang mutlak itu keputusan Allah untukmu.
sulit? Ya.. tentu tidak mudah
Hey, kamu pasti bisa. Jika kamu berhenti dibawah maka kamu tidak akan punya kesempatan untuk melihat pemandangan diatas yang telah dipersiapkanNya untukmu.
yaaa.. teruslah bergerak, mengusahakan apa yang wajib untuk kamu berusaha dan berdoa, namun juga ada bagian-bagian yang mutlak itu keputusan Allah untukmu.
Sandarkan semua padaNya, diperputaran bianglala kehidupanmu
Allah selalu menyertaimu. Percayakan padaNya.
Hey, kota itu dengan bianglalanya, semoga suatu hari nanti aku
akan kesana menaiki bianglalanya. Mungkin ada bagian-bagian yang ternyata itu
bukanlah yang terbaik untukku. Allah selalu menjawab doa kita dengan iya.
Iya, silahkan itu yang terbaik untukmu
Iya, nanti, tunggu waktu yang tepat
Iya, ini yang lebih baik untukmu
Iya, nanti, tunggu waktu yang tepat
Iya, ini yang lebih baik untukmu
Barangkali kekota itu iya, nanti kesana dengan seseorang yang
juga telah Allah tuliskan.
Percayalah, Yakinlah, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang,
rencana terbaik untukmu jauh lebih baik melebihi apa yang mampu kamu rencanakan
untuk dirimu sendiri. Jika belum sekarang, semoga disuatu hari nanti aku ke
kota itu dan naik bianglalanya denganmu yang masih rahasia.
iya kamu, kamu yang telah Allah tuliskan menjadi takdirku jauh hari sebelum kita dilahirkan.
iya kamu, kamu yang telah Allah tuliskan menjadi takdirku jauh hari sebelum kita dilahirkan.
-
- Ditulis di Padang, 6 Februari 2015
Perputaran bianglala kehidupan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar